Studio 09

Saya adalah seseorang yang selalu menyesali diri sendiri, Apa yang saya miliki tidak pernah sebaik apa yang teman-temanku punya, berapa besar perjuangan hidupku selama ini yang bisa dibandingkan dengan orang lain. Saya mencoba mencari dan membutuhkan seseorang atau sesuatu yang bisa menolongku.


Di suatu sore hari saat masih bekerja. Saat itu umurku sekitar 21 tahun, seorang kolega yang kira-kira berumur sekitar 30an tahun yang bekerja bersamaku memulai percakapan denganku. Apa yang dia katakan  sungguh merepotkan dan cukup menggangu, walaupun demikian kejadian tersebut berpengaruh besar terhadap masa depanku. Dia mengatakan padaku:

"Kamu seperti orang yang depresif, bukan?"

"Iya"
Saya menjawab dengan suara yang sedikit terkaget, saya percaya saya tidak berbeda dengan orang lain. Kemudian dia melanjutkan perkataanya:

"Ya kamu memang terlihat seperti itu. Kamu jarang tersenyum, kamu cuek terhadap isu dan kamu terlihat seperti memikul dunia di pundakmu".
Kemudian dia melanjutkan lagi ucapannya:

"Dulunya  saya juga seperti kamu dan karena saya peduli terhadapmu saya ingin memberi nasehat. Ketika kamu merasa putus asa, depresi atau menyesali diri sendiri, bacalah koran atau nonton berita di TV. Kamu akan menyadari bahwa dirimu termasuk orang yang beruntung".

Saya mendengar dan berpikir tentang apa yang dia katakan kepadaku. Sebelumnya saya bukanlah orang yang suka membaca atau menonton berita tetapi saya memutuskan untuk memulai. Nasehat itu ternyata sepenuhnya benar, berita dari seluruh dunia dan dalam negeri sangat mengejutkanku. Saya sadar apa yang saya khawatirkan sebenarnya sangat sepele dan seharusnya saya perlu untuk menghargainya setiap hari serta mulai untuk melihat sisi terang dari kehidupan.

image from: ada-apa-si.blogspot.com