Home > Advise > LifeShare > Personal , > Burung Gagak
3/27/2012 |
By
Oentoe_09
Pada suatu sore seorang ayah bersama anaknya yang baru saja menamatkan pendidikan tinggi duduk berbincang-bincang di halaman sambil memperhatikan suasana di sekitar mereka. Tiba-tiba seekor burung gagak hinggap di ranting pohon. Si ayah lalu menunjuk ke arah gagak sambil bertanya, "Nak, apakah benda tersebut?"
"Burung gagak", jawab si anak. Si ayah mengangguk-angguk, namun beberapa saat kemudian mengulangi lagi pertanyaan yang sama. Si anak menyangka ayahnya kurang mendengar jawabannya tadi lalu menjawab dengan sedikit keras, "Itu burung gagak ayah!" Tetapi sejenak kemudian si ayah bertanya lagi pertanyaan yang sama. Si anak merasa agak marah dengan pertanyaan yang sama dan diulang-ulang, lalu menjawab dengan lebih keras, "BURUNG GAGAK!!" Si ayah terdiam seketika. Namun tidak lama kemudian sekali lagi mengajukan pertanyaan yang sama sehingga membuatkan si anak kehilangan kesabaran dan dengan nada yang terdengar ogah-ogahan menjawab pertanyaan si ayah, "Gagak ayah.......".
Tetapi kembali mengejutkan si anak, beberapa saat kemudian si ayah sekali lagi membuka mulut hanya untuk bertanyakan pertanyaan yang sama. Dan kali ini si anak benar-benar kehilangan kesabaran dan
menjadi marah. "Ayah!!! saya tidak mengerti ayah mengerti atau tidak. Tapi sudah lima kali ayah menanyakan pertanyaan tersebut dan sayapun sudah memberikan jawabannya. Apakah yang ayah ingin saya katakan???? Itu burung gagak, burung gagak ayah.....", kata si anak dengan nada yang begitu marah.
Si ayah kemudian bangkit menuju ke dalam rumah meninggalkan si anak yang terheran-heran. Sebentar kemudian si ayah keluar lagi dengan membawa sesuatu di tangannya. Dia mengulurkan benda itu kepada anaknya yang masih marah dan bertanya-tanya. Ternyata benda tersebut sebuah diari lama. "Coba kau baca apa yang pernah ayah tulis di dalam diari itu", pinta si ayah.
Si anak taat dan membaca bagian yang berikut ...... "Hari ini aku di halaman bersama anakku yang genap berumur lima tahun. Tiba-tiba seekor gagak hinggap di pohon. Anakku terus menunjuk ke arah gagak dan bertanya, "Ayah, apakah itu?" Dan aku menjawab, "Burung gagak". Walau bagaimanapun, anak ku terus bertanya pertanyaan yang sama dan setiap kali aku menjawab dengan jawaban yang sama. Sampai 25 kali anakku bertanya demikian, dan demi rasa cinta dan sayang aku terus menjawab untuk memenuhi perasaan ingin tahunya. Aku berharap bahwa hal tersebut menjadi suatu pendidikan yang berharga."
Setelah selesai membaca bagian tersebut si anak mengangkat muka memandang wajah si ayah yang kelihatan sayu. Si ayah dengan perlahan bersuara, "Hari ini ayah baru menanyakan kepadamu pertanyaan yang sama sebanyak lima kali, dan kau telah kehilangan kesabaran dan marah."
Pesan moral cerita ini ialah jagalah hati kedua ibu bapakmu. Jangan sakiti hati mereka, karena merekalah yang telah merawat kamu di waktu kecil, dengan belaian kasih sayangnya, yang mengorbankan semua yang dimilikinya. Mereka merawatmu dengan penuh kesabaran dan keihklasan. Sayangilah mereka, sebagaimana mereka menyayangimu di waktu kecil.
Sumber: Unknown (Tidak Diketahui)
"Burung gagak", jawab si anak. Si ayah mengangguk-angguk, namun beberapa saat kemudian mengulangi lagi pertanyaan yang sama. Si anak menyangka ayahnya kurang mendengar jawabannya tadi lalu menjawab dengan sedikit keras, "Itu burung gagak ayah!" Tetapi sejenak kemudian si ayah bertanya lagi pertanyaan yang sama. Si anak merasa agak marah dengan pertanyaan yang sama dan diulang-ulang, lalu menjawab dengan lebih keras, "BURUNG GAGAK!!" Si ayah terdiam seketika. Namun tidak lama kemudian sekali lagi mengajukan pertanyaan yang sama sehingga membuatkan si anak kehilangan kesabaran dan dengan nada yang terdengar ogah-ogahan menjawab pertanyaan si ayah, "Gagak ayah.......".
Tetapi kembali mengejutkan si anak, beberapa saat kemudian si ayah sekali lagi membuka mulut hanya untuk bertanyakan pertanyaan yang sama. Dan kali ini si anak benar-benar kehilangan kesabaran dan
menjadi marah. "Ayah!!! saya tidak mengerti ayah mengerti atau tidak. Tapi sudah lima kali ayah menanyakan pertanyaan tersebut dan sayapun sudah memberikan jawabannya. Apakah yang ayah ingin saya katakan???? Itu burung gagak, burung gagak ayah.....", kata si anak dengan nada yang begitu marah.
Si ayah kemudian bangkit menuju ke dalam rumah meninggalkan si anak yang terheran-heran. Sebentar kemudian si ayah keluar lagi dengan membawa sesuatu di tangannya. Dia mengulurkan benda itu kepada anaknya yang masih marah dan bertanya-tanya. Ternyata benda tersebut sebuah diari lama. "Coba kau baca apa yang pernah ayah tulis di dalam diari itu", pinta si ayah.
Si anak taat dan membaca bagian yang berikut ...... "Hari ini aku di halaman bersama anakku yang genap berumur lima tahun. Tiba-tiba seekor gagak hinggap di pohon. Anakku terus menunjuk ke arah gagak dan bertanya, "Ayah, apakah itu?" Dan aku menjawab, "Burung gagak". Walau bagaimanapun, anak ku terus bertanya pertanyaan yang sama dan setiap kali aku menjawab dengan jawaban yang sama. Sampai 25 kali anakku bertanya demikian, dan demi rasa cinta dan sayang aku terus menjawab untuk memenuhi perasaan ingin tahunya. Aku berharap bahwa hal tersebut menjadi suatu pendidikan yang berharga."
Setelah selesai membaca bagian tersebut si anak mengangkat muka memandang wajah si ayah yang kelihatan sayu. Si ayah dengan perlahan bersuara, "Hari ini ayah baru menanyakan kepadamu pertanyaan yang sama sebanyak lima kali, dan kau telah kehilangan kesabaran dan marah."
Pesan moral cerita ini ialah jagalah hati kedua ibu bapakmu. Jangan sakiti hati mereka, karena merekalah yang telah merawat kamu di waktu kecil, dengan belaian kasih sayangnya, yang mengorbankan semua yang dimilikinya. Mereka merawatmu dengan penuh kesabaran dan keihklasan. Sayangilah mereka, sebagaimana mereka menyayangimu di waktu kecil.
Sumber: Unknown (Tidak Diketahui)
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Berlangganan
My Friends
Entri Populer
-
Dalam dunia rekayasa perhitungan dengan konversi ke berbagai satuan tentu sering dialami, dan menghitung secara manual terkadang membutuhkan...
-
Pada artikel ini saya tidak akan memberikan pelajaran ataupun tutorial, melainkan hanya menganjurkan penggunaan sebuah software gratis (fre...
-
Preview Sudah menjadi keharusan seorang Engineer selain bahasa perhitungan , bahasa gambar merupakan “bahasa wajib” yang harus dikuasai. Te...
-
Jika anda merasa kesulitan atau terlalu butuh waktu untuk menghitung sebuah kasus seputar hydraulic system mungkin dengan menggunakan aplik...
-
Auta CAD sampai saat ini masih menjadi raja dibidang CAD , program gambar satu ini memang yang paling banyak digunakan oleh para engineer, ...
-
Judul diatas tidak cukup menjelaskan betapa aplikasi ini benar-benar sangat powerful bukan karena penulis mendapatkan “fee” dengan menulisk...
-
Resume dalam bahasa Indonesia diartikan sebagai ikhtisar atau ringkasan, resume di kenal juga dengan sebutan CV ( curriculum vitae - dari b...
-
Di Amerika, ilmuwan dan dosen adalah profesi yang sangat dihormati di masyarakat. Ia tidak melihat hal demikian di Indonesia. Ia menyatataka...
-
MENERIMA ORANG LAIN ADALAH KUNCI SUKSES UNTUK PERUBAHAN Selain alasan berubah yang bersifat pribadi, alasan Anda juga pasti bersifat sosia...
-
artikel berikut adalah kiriman dari anggota Forum Lintas Generasi di Situs www.facebook.com, semoga artikel ini bisa bermanfaat untuk anda ...
0 komentar:
Posting Komentar
Silahkan masukkan komentar Anda disini, asal bukan SPAM