Salah Keinginan
Motivasi kita untuk berubah, bisa bersifat negatif atau positif. Perubahan itu, bisa didasarkan pada kepuasan, atau ketidakpuasan.
Orang yang merasa terlalu gemuk, bisa memutuskan untuk berolahraga dan menjadi lebih kurus. Jika ia tidak berhasil mencapainya, ia akan merasa sedih. Sebelumnya, ia merasa sedih, dan sesudahnya ia tetap merasa sedih. Tidak terlalu positif bukan? Padahal, ia tetap bisa merasa senang dan berbahagia dengan tubuhnya. Ia bisa melakukannya, dengan lebih berfokus pada berbagai hal yang telah dicapainya. Pada hal-hal lain yang ia inginkan dan telah didapatkannya.
Bagaimana dengan ini? Seseorang yang sebenarnya sudah punya tubuh ideal. Ia sangat menyukainya, dan ia ingin rasa senangnya bertambah lagi. Maka, secara sengaja ia mulai menikmati berbagai makanan dan minuman yang bisa menjadikannya lebih gemuk. Ia menikmati sekali berbagai makanan dan minuman yang lezat dan enak di lidah.
Kemudian, ia menyadari bahwa dirinya mulai bertambah gemuk. Lantas ia berpikir, jika ia kembali ke tubuh idealnya, ia akan merasa jauh lebih senang daripada sebelumnya. Ia senang dan berbahagia sebelumnya, dan ia senang serta bahagia setelahnya. Jauh lebih positif bukan?
Kuncinya, adalah memahami KEINGINAN. Apa yang Anda INGINKAN?

Buatlah perubahan di atas dasar apa-apa yang berasal dari dalam.
Salah Kick Start
Alasan salah yang lain untuk berubah, adalah tekanan lingkungan sejawat dan media. Segala hal di sekitar kita mengatakan apa yang SEHARUSNYA kita lakukan, dan bagaimana SEHARUSNYA kita menjadi seseorang. Mencoba untuk memenuhi semua tuntutan itu, hanya akan bermuara pada rasa frustrasi dan penolakan.
Adalah SULIT untuk melakukan apa yang kita HARUS, dan lebih MUDAH melakukan apa yang kita INGIN. Maka, bangunlah kekuatan keinginan Anda. Tanyakan pada diri Anda sendiri, apa yang diinginkannya. Kemudian, kejarlah peningkatan-peningkatan sederhana yang bisa dicapainya.

Salah Pendekatan
Pendekatan Anda juga bisa menciptakan alasan yang salah untuk maju dan berubah. Jika Anda perfeksionis, Anda akan men-set target yang tidak realistik. Dengan begitu, Anda telah mengutuk diri sendiri untuk gagal dan tidak berbahagia. Tujuan Anda adalah self improvement dan bukan self perfection.
Anda tidak akan pernah bisa terbang dengan sayap Anda sendiri, sebab Anda bukan malaikat. Anda hanya bisa melakukannya, dengan sayap pesawat.
Salah Obsesi
Perilaku obsesif juga merupakan alasan yang salah. Sikap obsesif itu disfungsional. Ia mengamputasi. Turun berat badan pasti berbeda dari bulimia atau anorexia nervosa. Yang pertama masih sehat, yang kedua bisa membuat Anda lewat.
Semua pengembangan diri yang Anda jalani, adalah untuk menguasai dan untuk mengerti, bukan untuk membuat Anda sempurna. Sekali lagi, satu-satunya keharusan Anda adalah menyeimbangkan sikap menerima, dengan berbagai keterbatasan yang Anda punya. Anda tidak bisa sekedar 'nrimo', dan Anda juga
tidak bisa sekedar 'nggak terima'.

image source: hipnotherapi.wordpress.com

0 komentar:

Posting Komentar

Silahkan masukkan komentar Anda disini, asal bukan SPAM

Berlangganan

mau dapat artikel terbaru langsung ke emali Anda?, silahkan masukkan alamat email anda di kolom berikut:

Delivered by FeedBurner

My Friends

Entri Populer